TERNYATA ETNOMATEMATIKA SEGITUNYA
Perkuliahan Etnomatematika pada hari Kamis, 9 September 2021 bersama Pak Heru Sukoco membahas beberapa topik matematika dari segi Etnomatematika. Pada awal perkuliahan diterangkan beberapa tujuan atau lebih tepatnya karakteristik dari pembelajaran matematika di sekolah. Matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan sebagai pedoman guru dan siswa dalam pembelajaran matematika sehingga memperoleh:
- Kesempatan untuk melakukan kegiatan penemuan dan penyelidikan pola-pola untuk menentukan hubungan matematika,
- Kesempatan untuk melakukan percobaan matematika dengan berbagai cara,
- Kesempatan untuk menemukan adanya urutan, perbedaan, perbandingan, pengelompokan, dalam matematika,
- Kesempatan untuk menarik kesimpulan umum atau membuktikan rumus,
- Memahami dan menemukan hubungan antara pengertian matematika yang satu dengan yang lainnya
Karakteristika matematika di sekolah selain sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan, matematika juga sebagai bentuk kreativitas yang memerlukan imajinasi, intuisi, dan penemuan, sehingga
- Siswa mempunyai inisiatif untuk mencari penyelesaian persoalan matematika,
- Mempunyai rasa ingin tahu, keinginan bertanya, kemampuan menyanggah dan memperkirakan
- Menghargai penemuan yang diluar perkiraan sebagai hal bermanfaat
- Berusaha menemukan struktur dan desain matematika
- Menghargai penemuan siswa yang lainnya
- Mencoba berikir refleksi, yaitu mencari manfaat matematika
- Tidak hanya menggunakan satu metode saja dalam menyelesaikan permasalahan mateamtika
Sebagai bentuk kegiatan pemecahan masalah (Problem Solving), matematika diperlukan dilingkungan yang mampu merangsang timbulnya permasalahan matematika, mampu memecahkan permasalahan tersebut menggunakan caranya tersendiri dengan cara mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan mateamtika dengan kegiatan berpikir logis, konsisten, sistematis, dan membuat beberapa catatan penting.
Matematika sebagai alat komunikasi dalam kehidupan, yaitu dapat membantu manusia dalam mencari dan menampilkan data yang telah diperoleh sehingga informasi yang disampaikan akan lebih jelas dan mudah dipahami. Seorang pendidik, mampu memberikan siswa motivasi sebagai dorongan untuk mempelajari hal yang disampaikan, timbul rasa ingin tahu dan tertarik untuk menyelesaikannya. Siswa akan belajar matematika melalui kerjasama bai kantar teman maupun dengan pendidik, sehingga terciptanya ruang sebagai fasilitas agar adanya interasi atau bentuk komunikasi dalam belajar. Dr. Linda adalah sosok yang berperan penting dalam dunia Etnomatematika, beliau merupakan prionir pendirian S1 dan S2 Etnomatematika Universitas di Hawai.
Melalui Etnomatematika, pembelajaran matematika lebih kelihatan sebagai sebuah aktivitas, sehingga timbul pernyataan bahwa matematika adalah aktivitas. Sangatlah luas sekali pembelajaran dari Etnomatematika, yang mana dari penjelasan awal menerangkan bahwa mata kuliah ini lebih menampakkan mempelajarai budaya seperti tradisi, artefak, dan berbagainya yang bernuansa masa lampau. Namun Etnomatematika pada pertemuan kedua ini sangat membuat tercengang dan membuat rasa ingin tahu lebih tentang Etnomatematika untuk mengenal apa saja yang akan dijelaskan dimata kuliah ini tentang matematika dari segi Etnomematika. Hal yang sangat membuat penasaran mempelajari mata kuliah ini, ternyata sangat banyak segala bentuk matematika dari lingkungan kehidupan sehari-hari, tercipta oleh alam itu sendiri, maupun buatan tangan manusia yang memasukan unsur matematika didalamnya.
Penerapan Etnomatematika bisa dikenal dari bentuk matematika dari alam seperti jumlah dan bentuk daun serta jumlah bunga setiap tangkainya yang mampu mengajari bentuk geometri seperti bentuknya ada yang menjari, berjumlah berkelipatan, dan sebagainya. Jika kita mengamati dilangit malam yang terbilang gelap, namun tampak rasi bintang yang bersinar dan berkaitan dengan sudut. Geometri Fractal bisa kita amati melalui bentuk dari terumbu karang yang berada dilaut serta menjadikan laut penuh dengan beranekaragam ikan yang tinggal disekitarnya. Selain bentuk-bentuk geometri pada alam seperti daun, bunga, rasi bintang, dan terumbu karang, ada juga penerapan yang dilakukan nelayan dalam memancing ikan atau menangkap lobster menggunakan sistem penanggalan. Tato yang digunakan pada suku Dayak mempunyai latar belakang tersendiri, memiliki makna serta filosofi disetiap tatonya. Selama ada latar belakang konteks pada suatu permasalahan bisa dimasukan ke Etnomatematika buka pembelajaran RME (Realistic Mathematics Education) dalah pendekatan yang menekankan pada konseptual pengajaran serta memiliki kecenderungan peserta didik yang aktif. Semua itu tak terlepas dari matematika dari geometrim persamaan linear, serta regresi bisa dijadikan dalam pembelajaran Etnomatematika selama ada latar belakang konteks atau sering disebut historikal konteks.
Komentar
Posting Komentar
Terimaksih atas pendapat pembaca, semoga bisa menjadi perbaikan diri menjadi lebih baik.