Pembelajaran Inovatif dalam Transfer Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan Karakter bagi Siswa (Refleksi Perkulihan Minggu Kesembilan Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika)

Pembelajaran Inovatif dalam Transfer Ilmu Pengetahuan 
dan Pendidikan Karakter bagi Siswa

Pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam membentuk karakter seorang siswa. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Guru menjadi tokoh utama yang berinteraksi secara langsung dengan siswa selama proses pembelajaran. Seorang guru harus mampu mengembangkan keahliannya dalam menyampaikan pengetahuan dan memberikan penguatan karakter bagi siswa. Keahlian utama harus dimiliki oleh seorang pendidik yaitu penerapan dalam strategi pembelajarannya, yang artinya seorang pendidik tidak hanya dituntut untuk menguasai berbagai ilmu pelajaran yang akan disampaikan atau diajarkan, tetapi guru juga harus mampu menguasai dam mengajarkan pengetahuan tersebut kepada siswanya. Pembelajaran inovatif menjadi salah satu alternatif yang bisa dipilih oleh pendidik sebagai strategi belajar.

Guru mempunyai peran sebagai pelaksanaan kurikulm, lalu siswa direkayasa dalam proses pendidikan dalam penerapan kurikulum yang ada. Guru harus mampu menerapkan kurikulum dalam pembelajaran yang diampunya. Seorang guru sebagai implementer, mampu menerapkan kurikulum dalam pembelajaran yan diampunya atau menjadi eksekutor dari kurikulum yang telah disusun. Guru harus bisa memberikan nilai-nilai atau pengajaran dalam hidup juga bukan hanya sekedar transfer of knowledge karena juga harus transfer of value. Guru tidak hanya berperan sebagai pelaksana kurikulum, melainkan juga sebagai peyelaras kurikulum yang ada. Kurikulum harus disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Guru diberikan keleluasaan untuk menyesuaikan dengan karakteristik sekolah atau sesuai dengan kebutuhan.

Pendidikan di lingkungan sekolah tidak hanya berfokus pada nilai pengetahuan semata. Di sisi lain dunia pendidikan juga harus bisa mewujudkan siswa menjadi manusia yang berkarakter bukan hanya kaya akan ilmu pengetahuan, melainkan juga terbentuk karakter siswa. Segala tindakan dan perilaku guru akan selalu diamati oleh siswanya. Oleh sebab itu, guru harus bisa memberikan teladan dan menjadi panutan yang baik bagi siswa agar mereka bisa berperilaku sesuai dengan gurunya. Guru mengembangkan diri sebagai perannya yaitu fasilitator, memberikan pelayanan, kemudahan dalam kegiatan belajar mengajar bagi siswa. Oleh karena itu mengembangkan fungsi guru sebagai fasilitator sangat penting dalam terciptaya suasana belajar yang menyenangkan dan interaktif serta inovatif.

Pembelajaran inovatif adalah suatu pembelajaran yang direncanakan oleh guru untuk mewujudkan atau memberikan kemandirian bagi siswa dalam mengasah kemampuan yang dimiliki. Pembelajaran inovatif diharapkan mampu membuat siswa berpikir kritis dan terampil dalam memecahkan masalah dan mengasah kemampuan penalarannya. Pembelajaran inovatif mempunyai manfaat dalam tujuan belajar yaitu: 1) mampu mendorong siswa untuk melakukan perubahan perilaku secara positif dalam aspek kehidupan, 2) melatih siswa untuk mendesain ilmu yang didapatkan siswa, 3) menumbuhkan kreatifitas guru mengajar, 4) siswa mampu untuk mengembangkan potensi dirinya secara maksimal, 5) melatih kemandirian belajar siswa. Guru mampu mengamati kelebihan pada anak melalui pembelajaran yang inovatif. Sehingga seorang guru mampu mengetahuinya potensi yang dimiliki oleh siswanya sesuai dengan ahli bidangnya dan mampu mengembangkannya.

Pendidikan bukan hanya sekedar dengan otak, namun ada pendidikan untuk jasmani, rohani, akhlak, dan lainnya seperti pendidikan karakter. Mendidik bagaimana mengajarkan orang yang bijak seperti cara menyelesaikan suatu permasalahan, bukan hanya memberikan perintah namun juga sebagai teladan yang akan dicontoh oleh peserta didik, jadi berikan tauladan yang baik kepada siswa. Tugas seorang guru memberikan pembelajaran yang baik, dan memberikan hak yang sama diantara siswanya, tidak membeda-bedakan satu sama lainnya. Perkembangan zaman mempengaruhi model dari pembelaran didunia pendidikan. Pembelajaran tradisional yang memberikan pengarahan proses pembelajarannya tentang kebudayaan. Menghubungkan konteks budaya dengan konteks pelajaran yang disampaikan, sehingga siswa mampu mengambil manfaat lebih dan mengenal budaya atau melestaraikan budaya yang ada.

Pada pembelajaran tradisional, siswa lebih kearah pasif, karena lebih kepada mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru, sehingga tidak ada kemandirian belajar siswa dalam proses belajar. Hal ini berbeda dengan pembelajaran inovatif yang mengutamakan kemandirian siswa dalam membangun pemahamannya sendiri selama proses belajar. Di pembelajaran inovatif salah satunya dengan menggunakan alat peraga untuk mempermudah memahami materi yang disampaikan. Pembelajaran model tradisional berbeda dengan belajar yang inovatif, dimana menilai siswa berdasarkan bukan hanya sekedar hasil dari pekerjaannya, namun mempertimbangkan penilaian lainnya, seperti proses yang dilalui dan cara berpikir dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Pembelajaran inovatif lebih menonjolkan bagaimana bentuk kerjasamanya. Pada zaman dahulu pembelajran tradisional lebih kea rah otoriter, sedangkan pada pembelajaran inovatif memberikan kebebasan bagi siswa untuk mengeksplor lebih luas terkait materinya.

Pembelajaran yang tradisional kearah eksternal seperti kedisiplinan, kalo pembelajaran inovatif, siswa memiliki keterkaitan untuk belajar sehingga tidak adanya keterpaksaan dalam belajar. Pembelajaran inovatif memberikan motivasi secara internal ke siswa, tidak hnya eksternya, namun lebih dominan internalnya. Kesadaran pada diri, seperti mandiri dalam belajar, dan memiliki motivasi yang berasal dari internal peserta didik. Pada kesimpulannya pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang menyenangkan dan menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan apabila dilakukan dengan cara mengelola media yang berbasisi teknologi dalam proses pembelajaran, sehingga terjadi proses dalam membangun rasa percaya diri pada siswa. Pendidikan juga bukan hanya mentransfer ilmu namun tentang karakter atau nilai juga. Terbentuknya karakter siswa seperti religious, nasionalis, mandiri, dan bekerja sama saling molong satu sama lainnya harus ditanamkan secara bersama sangat penyampaian ilmu pengetahuan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ideologi dalam Pendidikan Matematika

Pembelajaran Sekarang Harus Inovatif