Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2021

SELAIN BELAJAR JURNAL PENELITIAN KITA JUGA PERLU MEMPELAJARI TENTANG KEHIDUPAN INI

    Pendidikan merupakan faktor utama yang akan menentukan pengetahuan dan keterampilan yang akan kamu kuasai. Tidak hanya itu saja, berbekal pendidikan yang baik, kamu juga bisa berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih mapan. Seorang ibu memiliki peran yang penting bagi pendidikan anaknya. Banyak orang yang beranggapan bahwa buat apa perempuan berpendidikan tinggi sampai sarjanah atau bahkan lebih diatasnya, kelak menjadi ibu rumah tangga yang mengurus rumah serta merawat anaknya. Perlu diingat bahwa pendidikan pada dasarnya dimulai dari keluarga. Pendidikan didalam keluarga berawal dari seorang perempuan yang akan mendidik anaknya dengan naluri keibuannya. Ibu merupakan orang pertama yang paling dekat dengan sang anak dengan kasih sayangnya, ibu mengajarkan segalanya kepada anaknya.      Perempuan yang memilki pendidikan tinggi tidak serta merta individualistis. Perempuan tak hanya memiliki kecerdasan intelektual melainkan memiliki 3 kecerdasan

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBUDAYA BERSAMA ETNOMATEMATIKA

     Perkuliahan Etnomatematika yang diselenggarakan dengan keadaan yang berbeda seperti biasanya. Pertemuan diselenggarakan Senin, 22 November 2021 dimulai pukul 19.30 WIB dengan menghadirkan pembicara seorang alumni dan juga dosen Jurusan Pendidikan Matematika bergelar S3 yaitu Dr. Niken Wahyu Utami, M.Pd. Pembahasan tentang etnomatematika dalam pembelajaran. Sebelum masuk ke topik pembahasan, saya menemukan hal yang menarik dan baru mendengarnya yaitu “scopus”. Apa itu scopus? Saya langsung mencoba untuk mencari refrensi dari salah satu sumber yang membahas tentang scopus.      Scopus merupakan salah satu pusat data atau sering disebut database sitasi atau literatur ilmiah yang dimiliki oleh penerbit terkemuka dunia, Elsevier. Scopus mulai diperkenalkan ke masyarakat luas pada tahun 2004. Scopus biasanya bersaing ketat dengan Web of Science (WOS) yang diterbitkan oleh Thomson Reuters yang juga menjadi pusat data terbesar di dunia. Meski WOS lebih dulu terbit dibandingkan Scopus, nam

BERBAGAI INOVASI DIDUNIA PENDIDIKAN MATEMATIKA

     Perkuliahan Etnomatematika minggu ketiga diganti menghadiri acara Webinar Series#6 pada hari Sabtu, 11 September 2021. Webinar Series#6 dimoderatori oleh Pak Heru Sukoco, S.Si., M.Pd. Dosen Universitas Negeri Yogyakarta. Narasumber yang mengisi ada tiga yaitu Dr. Sri Wulan Danoebroto, S.Si, Dr. Isrok’atun, S.Pd.Si., M.Pd., dan Prof. Dr. Marsigit, M.A. Webinar Series#6 membawakan tema “Inovasi Pembelajaran Matematika”. Memberikan berbagai inovasi-inovasi yang sangat menarik dibawakan oleh ketiga narasumber yang memiliki banyak pengalaman di dunia pendidikan.      Materi pertama disampaikan oleh Ibu Wulan Danoebroto dengan diawali menjelaskan data hasil Pisa Indonesia masih dibawah OECD. Siswa Indonesia berada pada level 2 denga presentase 28% dan rata-rata OECD 76%. Pada level ini siswa indonesia mmpu menafsirkan dan mengenali tanpa instruksi langsung bagaimana merepresentasikan situasi yang sederhana secara sistematis. Narasumber pertama menjelaskan kompetensi penunjang literasi m

TERNYATA ETNOMATEMATIKA SEGITUNYA

    Perkuliahan Etnomatematika pada hari Kamis, 9 September 2021 bersama Pak Heru Sukoco membahas beberapa topik matematika dari segi Etnomatematika. Pada awal perkuliahan diterangkan beberapa tujuan atau lebih tepatnya karakteristik dari pembelajaran matematika di sekolah. Matematika sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan sebagai pedoman guru dan siswa dalam pembelajaran matematika sehingga memperoleh: Kesempatan untuk melakukan kegiatan penemuan dan penyelidikan pola-pola untuk menentukan hubungan matematika, Kesempatan untuk melakukan percobaan matematika dengan berbagai cara, Kesempatan untuk menemukan adanya urutan, perbedaan, perbandingan, pengelompokan, dalam matematika, Kesempatan untuk menarik kesimpulan umum atau membuktikan rumus, Memahami dan menemukan hubungan antara pengertian matematika yang satu dengan yang lainnya      Karakteristika matematika di sekolah selain sebagai kegiatan penelusuran pola dan hubungan, matematika juga sebagai bentuk kreativitas yang meme

Mengenal Matematika Melalui Artefak Karya Sastra dan Tradisi

     Matematika dalam suatu budaya seperti kebiasaan-kebiasaan perilaku manusia dalam lingkungannya, kelompok perkotaan atau perdesaan. Mempelajari Etnomatematika adalah mengenal matematika dengan membahas tentang artefak, karya sastra maupun tradisi dari nenek moyang yang memberikan kita gambaran matematika. Mata kuliah Etnomatematika akan mempelajari dengan cara mengidentifikasi hakikat dari etnomatematika, lalu mereview dari beberapa sumber atau pendapat tokoh, lalu membangun pemahaman dari apa yang telah diperoleh dengan membuat kesimpulan sendiri tentang etnomatematika itu seperti apa. Setelah melakukan kegiatan mengidentifikan, mereview, serta membangun pemahaman, kita harus merefleksikan atau mengungkapan kembali apa yang telah diperoleh dari perkuliahan mata kuliah etnomatematika berupa perangkat pembelajaran seperti Rancangan Pelaksanaan Pembelajran (RPP) dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) pembelajaran matematika berbasis etnomatematika

Penulisan Karya Tulis Filsafat dan Inovasi Pendidikan Pembelajaran Matematika di Indonesia (Refleksi Perkulihan Minggu Kelimabelas Kuliah Filsafat Pendidikan Matematika)

Pada pertemuan mata kuliah Filsafat Pendidikan Matematika hari Senin, 6 Desember 2021 jam 07.30-09.10 WIB bersama Prof. Dr. Marsigit, MA. dan Dr. Syukrul, S.Pd., M.Pd. membahas tentang menulis karya ilmiah topik filsafat dalam inovasi dalam pembelajaran matematika di Indonesia. Filsafat matematika merupakan cabang ilmu filsafat yang bertujuan untuk menjelaskan lebih dalam ilmu matematika dari pengertian ontologi, epistemology, dan aksiologi. Lalu pengertian dari ontology pendidikan matematika membahas hal-hal dalam pembelajaran matematika yang bersifat konkrit seperti menjelaskan konsep matematika kepada peserta didik. Epistemologi pendidikan matematika ilmu filsafat untuk mempelajari keaslian atau validitas dari sifat-sifat pendidikan matematika, keaslian atau kebenaran hal-hal yang termuat dalam proses belajar mengajar matematika. Contohnya seperti pengetahuan dasar matematika yang telah dipahami siswa sebelumnya. Apakah pengetahuan itu bersifat benar atau tidak, seperti itulah conto